Minggu, 15 Mei 2011

Sekelumit tentang Mimpi

Hari ini saya bangun kesiangan (harus maklum, baca: hari Minggu). Pas bangun baru sadar kalo ada ilu (air mata) yang kesisa hampir kering di ujung atas pipi saya. Otak saya mulai saya paksa untuk mengingat apa yang saya mimpikan semalam, dan yah saya mimpiin sahabat baik saya yang udah pergi beberapa tahun lalu.

Perlu waktu yang nggak begitu lama untuk mengumpulkan nyawa dan langsung lari ke kamar mandi (bagian ini yang paling saya suka). Lama saya diem dan merenung, masih tentang mimpi tadi. Renungan saya masih berlanjut saat saya selesai dari kamar mandi.

Kenangan saya kembali dimasa transisi setelah dia meninggal, dulu. Saking kangennya sama dia sayalah teman yang paling sering liat dia di mimpi (setelah dikomparasi dengan 2 sahabar baik saya, Hana dan Ghofar). Dan setiap saya galau nyeritain mimpi saya ke Hana & Ghofar mereka selalu bilang, “dia kayaknya lagi butuh doamu deh”.

Dari sinilah saya mulai sadar, walaupun saya selalu doain dia, ternyata saya udah terlalu lama nggak jenguk ‘rumah’nya padahal baru-baru saja ulang tahunnya lewat dan saya belum sempet mengucapkannya langsung di depan nisannya. Beberapa minggu kemarin Hana sempat sms saya dan menanyakan kondisi makamnya yang jauh berbeda (rata tanah dan tanpa tanda) saat dia ziarah pada hari dia sms saya itu. Dan saya langsung jawab “han kayaknya kamu salah makam, aku terakhir kesana saja makamnya sudah diperbaiki” (setidaknya sy tau sedikit perkembangannya).

Oke walaupun ditengah kesibukan tugas dan agenda kuliah yang mendera, saya harus bisa menyelipkan jadwal menengok ‘rumah’nya sesegera mungkin. Yang harus dipahami adalah dia sangat membutuhkan doa saya, bukan bunga apa yang saya bawa.


anindita novian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar